The D Day

20 April 2013
Location : Top Pot Doughnuts, WCC, Genki Sushi at Broadway, Blick Art Materials at Broadway, Walgreens at Denny Way

Hampir saja kami melakukan kesalahan yang sama, apa? Bangun kesiangan, haduh kali ini bangun jam setengah 9 pagi. Heboh cepet-cepet mandi dan kami langsung capcus ke Top Pot Doughnuts, Donat yang katanya ter-enak seantero Seattle. Tempat ini direkomendasikan oleh anak Ms. D yang sempat beberapa waktu yang lalu berkunjung ke Seattle. Dari luar memang Top Pot classy sekali, banguna dua tingkat dengan interior seperti perpustakaan. Yup, di salah satu dindingnya berjejer buku-buku sampai menyentuh atap. Keren dan cozy. Tapi, kami gak sempet, foto-foto ato duduk di sana, namanya saja buru-buru, jadi hanya beli donut dan cokelat panas nya saja.

Sesampai di sana, kami datang ke counter registrasi, kami mau mendaftar sebagai anggota SRCD, lagi-lagi karena kami datang dari emerging country, untuk menjadi anggotanya kami hanya perlu membayar 5 dollar saja. Murah kan ya. Selesai itu, di hari ini kami mengikuti paper symposium yang membahas mengenai tidur pada remaja. Hari ini memang berbeda dari hari kemarin, kalau kemarin kami masih senang-senang saja, hari ini kami agak deg-degan, karena pada hari ini kami presentasi poster. Lagi-lagi, ini pertama kalinya lho buat saya untuk presentasiin poster di hadapan publik internasional. Berhubung saya super parno, kemarin malam saya belajar sampe jam 12 malem. Hahhahaha.. Gak pede nya diri ini.

narsis sekilas di SRCD XD

Sebelum presentasi dimulai Dicky-saya masih bisa berjalan-jalan sebentar di taman di luar WCC. Tamannya cantik, lalu lucunya, tamannya ini bisa tembus ke jalan raya. Ternyata struktur jalan Seattle itu kan berbukit naik turun, ada dataran yang tinggi juga yang rendah. Pas kami jalan-jalan di taman dan foto-foto, ada beberapa masyarakat lokal yang juga sedang olahraga, ngajakin anjingnya jalan-jalan dan ada yang motret-motret burung, Huaaaaa.. Keren dehhhh.

bergaya ala cover CD atau video klip

Se-jam sebelum presentasi dimulai Ms. D datang membawa poster kami. Lalu, sepertinya dy melihat Dicky-saya parno gitu, dy bilang ‘jangan takut, orang tidak akan mengkritisi berlebihan atau bilang penelitanmu salah, poster presentation itu media untuk belajar’ hmmmm.. Sedikit membuat saya lebih tenang. Habis itu jam pun bergerak dengan cepatnya, tau-tau kita standby di lokasi presentasi dan pasang-pasang poster. Waktu untuk poster presentasi hanya 60 menit. Sebentar sekali ya. Dan yak lagi-lagi tidak terasa. Poster kami didatangi oleh beberapa orang, tidak banyak si, karena ini sesi terakhir di jam yang terakhir. Fiuhhhhh.. Ada sepertinya sekitar 10 orang-an.. Ada cewe Belanda yang dulu pernah riset di Yogyakarta dengan kampus kami, lalu dy mendatangi kami dan bercerita serta sedikit bernostalgia, padahal posisinya kami gak kenal lho hahahha.. Lalu, ada beberapa anak Asia bermuka China yang ternyata mereka orang Singapur dan Hongkong yang membaca dan mengobrol sebentar dengan kami. Audience yang lainnya termasuk kolega Ms. D dan Ed. Kocak juga ketika Ed datang, dy mendadak akrab dengan Ms. D. Hahhahahahaa.. Bagus, sangat nyambung mereka, karena mereka mengenal orang yang sama di kampus saya. Hahahhaha.. Terus, Ms. D dengan Ed bertukar e-mail dan nomer handphone. Senangnya bisa membangun link. Sepulang dari WCC Ms. D berkata kepada saya ‘kamu mengenal orang yang tepat, Puji, dy pasti bisa membantumu ketika kamu butuh rekomendasi, dy orang hebat’. Saya tersenyum lebar.

full-team

Selesailah hari ketiga ini, dan ini hari terakhir juga Dicky-saya bersama-sama dengan Ms. D. Siapkah saya dengan perpisahan untuk kedua kalinya? Yap, saya siap, dari kejadian yang sudah-sudah saya meyakini bahwa ada waktunya kami akan bisa bertemu lagi, meskipun entah kapan itu terjadi. Lagipula, di jaman sekarang ini, komunikasi sudah bukan barang mahal. Saya tetap bisa berkomunikasi dengan Ms.D.

Hari terakhir ini kami akhiri dengan makan malam di Genki Sushi, kata Ms. D Genki Sushi sangat terkenal di Hawaii (suami Ms.D adalah orang Hawaii) dan dy sangat suka makan sushi, apalagi yang salmon. Kami ke Genki Sushi dengan taksi, supir taksi nya pria muda negro gitu yang menyetirnya berasa Vin Diesel dalam seri film Fast and Furious. Ngebut dan suka nge-rem tiba-tiba, ternyata yang ugal-ugalan bukan hanya di Indonesia ya hahahahha.. Sampe di Genki Sushi yang unik banget, karena dy ini ternyata model resto conveyor belt sushi/ sushi go around. Sushinya ditempatkan di piring-piring yang berputar mengelilingi meja se-resto. Kita tinggal ambil2 gitu sushi nya, dan hitungan berdasarkan warna piring.

Genki Sushi, huaaaaa.. Sushi premium..

Di sini Ms. D banyak cerita tentang kesukaannya dengan travelling, dia bilang kesempatan-kesempatan seperti konferensi ini lah yang membuat seorang akademisi dapat jalan-jalan. Mencari ilmu dan mencoba sesuatu yang baru (tempat baru, daerah baru, budaya baru). Itu salah satu benefitnya. Saya jadi ingat kalau orang jaman dulu jaman alkitab, murid-murid Tuhan kita berkelana menyebarkan kabar gembira ke seluruh negeri, nah, mungkin hasil riset itu bagaikan kabar gembira yang harus disebarkan seluruh dunia jangan dipendam sendiri saja.

Setelah kenyang dengan sushi, Dicky-saya ingin sekali mentraktir Ms. D habisnya koq dy sering banget traktir kita makan. Tapi ketika membicarakan ini ke Ms. D, dy bilang ‘Tidak usah. Kalau mau traktir nanti saja kalau kalian sudah bekerja dan memiliki uang sendiri, baru ketika kita bertemu lagi, traktirlah saya di tempat makan yang paling enak’ lalu dy tertawa. Langit pun sudah senja, kami mampir sebentar ke toko seni dan stationary Blick Art Materials yang lengkap banget, surga para mahasiswa seni, desain dan arsitektur, ternyata Ms. D suka dengan barang yang lucu-lucu, kadang dy iseng beli stationary buat koleksi pribadi, hahahha, karena saya juga gitu, berasa menemukan teman se-hobi. Sehabis itu kami berjalan sambil mengobrol menikmati waktu-waktu yang tersisa. Besok Ms. D pulang naik pesawat di pagi buta.

 toko surgawi pecinta warna

Andai ada award untuk orang terbaik dalam hidupmu, pastinya, saya akan mengajukan Ms. D untuk menjadi salah satu kandidatnya. Terima kasih Ms. D, dan terima kasih Tuhan telah mempertemukan Dicky-saya dengan Ms.D.

best regards
puji wijaya,
if you are brave enough to say goodbye, life will reward you with a new hello

ini kado yang diberikan oleh Ms. D untuk kami berdua, Dicky mendapatkan buku Seligman, saya mendapatkan CD Hapa (Grup akustik asli Hawaii) yang musiknya ya ampun unik sekali..

Comments