Me Time

Selamat malam. Akhirnya bisa curi-curi waktu buat ngeblog. Astaagggaaa lagi2 meninggalkan si blog, maap2 yaaakkkk.. :D

Kali ini saya mau bercerita tentang ‘me time’. ‘me time’ itu sebutan untuk waktu yang kita sediakan dari kita-untuk kita. Ide ini muncul beberapa hari yang lalu ketika teman2 dekat saya mengajak saya untuk pergi keluar (hang-out) di akhir minggu, ada yang mengajak makan enak, ada yang ngajak ke pantai, ke bukit, ke gunung, trus sepedaan, joging. Tentunya saya bingung mau ikut yang mana, akhirnya saya hanya memilih satu saja. Alasan kenapa saya pilih satu doank, dan itu pun janji di hari Sabtu malam, karena ‘me time’. Yaaaaa.. saya rasa saya memerlukan waktu juga untuk senang2 sendirian. Hmmm.. Does it sound so solitaire? I don’t think so.

Saya termasuk orang yang suka meluangkan waktu untuk ‘me time’. Menurut saya mengerjakan sesuatu yang disukai sendirian tanpa diganggu gugat oleh orang lain itu cukup menyenangkan. Tapi, mengagendakan ‘me time’ itu yang sulit. Dalam satu minggu, mencari waktu yang benar2 dihabiskan untuk diri sendiri itu bukan perkara mudah. Kalo diibaratin ujian, ujiannya tipe essay, closed book, pengawasnya galak, jadi sussaaaaaaahhhh banget. Kalaupun ada, ‘me time’ itu sangat terbatas, misalnya cuma beberapa jam di tengah malam. Nah, karena saya bukan tipe orang yang suka begadang, saya lebih belain tidur deh supaya besok paginya ga bangun kesiangan. Akhirnya ‘kegiatan hura2 pribadi’ itu amat jarang terwujud. Hahahahhaaa..

Alhasil, strategi saya untuk memiliki ‘me time’ itu adalah memadatkan kegiatan di hari Senin-Jumat siang. Jadi, Jumat sore-malam bisa saya jadikan ‘me time’. So, apa si yang lo kerjain di ‘me time’??? Hmmmm.. Many things.. me time’ yang saya miliki rata-rata dihabiskan untuk baca majalah traveler kesukaan saya, lalu browsing cari e-book dan informasi2 update dari internet, ato main gitar sendirian dan bahkan ngobrol dengan Republic of Happiness (Creamy dkk). Trus juga, ngeblog (seperti yang saya lakukan sekarang) juga termasuk dalam kegiatan ‘me time’. Ketika menjalani ‘me time’ saya merasa seperti direfresh. Banyak hal yang sebelumnya ga terpikirkan karena terpendam oleh pikiran tugas2 kuliah, daily hassles, kepentingan lingkungan sosial, dll, tiba2 muncul & membuat semangat baru dalam menjalani hidup.

Perasaan positif yang dibawa oleh ‘me time’ inilah yang membuat saya selalu memperjuangkan hal tersebut. Senangnyaaaaaa menikmati ‘me time’, lepas lega karena ga ada yang komentar, ga ada yang bawel2 kritik sana-sini. Selama dosisnya (kayak obat aja ni) tepat, ‘me time’ merupakan free-refreshing yang asik banget, asal jangan keseringan aja, toh kita hidup di dunia kan ga sendirian, masih butuh orang lain juga kan.. :)
So, friends, how about your ‘me time’?

regards
puji wijaya, ‘me time’ soldier

Comments