Explore Sumatra

Akhir taun 2016 ini, saya berkesempatan mengunjungi Pulau Sumatra. Kepergian tersebut menjadi sangat istimewa karena seumur-umur saya belum pernah ke sana. Maklum tipe manusia yang tinggal di Pulau Jawa, suka gak ngeh dengan pulau-pulau sekitarnya. Ada dua provinsi yang saya kunjungi, pertama adalah Lampung, kedua adalah Sumatra Selatan. Dua tempat ini ternyata punya banyak banget destinasi menarik *promosibanget, ada tempat yang sudah well-developed ada juga yang kudu mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah dan pusat. Potensi wisata dari kedua provinsi ini juga sangat menjanjikan, saya ter-uwow-uwow dengan banyak hal yang tidak dapat ditemui di Pulau Jawa.

Ngapain saya ke Sumatra? Rencana untuk pergi ke sana sudah ada sejak bertahun-tahun yang lalu. Salah satu teman satu geng saya, Icott, warga kota Bandar Lampung, jadi dialah yang sering banget menggembor-gemborkan wisata Lampung – hahaha.. sudah cocok kali lah dy jadi Miss Pariwisata. Jadi kalo ditanya ngapain saya ke Sumatra, tujuannya untuk liburan plus mengunjungi si Icott. Simpel aja. Gak ada hidden agenda, seperti misalnya cari pacar baru. Personil yang ikut dalam trip hip-hip hura-hura ini adalah Tina (teman se-angkatan, se-fakultas, dan se-kelas di kampus) dan Adek saya, Ndut. Icott & Tina bekerja sebagai educator di sekolah, mereka punya waktu liburan mengikuti jadwal sekolahan which is lebih panjang dan anti-ribet dibanding teman-teman lain yang pekerja kantoran. Adek saya ikutan karena saya ajakin, supaya dia punya banyak pengalaman, maklum keluarga saya jarang jalan-jalan.

Sampai di Pelabuhan Bakauheni

Lampung sendiri sebetulnya sudah bukan daerah yang asing. Saya sering mendapat cerita-cerita tentang Lampung dari keluarga besar. Bahkan, dulu waktu Mama Papa baru menikah, katanya mereka pernah tinggal di Lampung untuk beberapa saat, di daerah Kota Bumi. Well, Kota Bumi itu sekarang terkenal sebagai sarang begal ya. Tante & Om saya juga banyak yang menghabiskan masa kecil dan remaja di sana, sebelum mereka hijrah ke Jakarta. Keluarga adik dan Kakak laki-laki Mama pun tinggal di Lampung, tapi Mama gak tau rumahnya dimana hahaha.. Jadi tidak bisa mengunjungi pas ke sana. Obrol punya obrol, ternyata sampai sekarang masih banyak sodara jauh Papa yang tinggal di Lampung.

Kalau Sumatra Selatan - Palembang, nah, ini benar-benar jarang diperbincangkan. Saya sendiri tau Palembang karena makanannya – pempek, tekwan, model, kerupuk kemplang. Ga ngerti gimana kotanya, oh, yang kebayang cuma Jembatan Ampera. Sodara di sana? Gak ada. Temen? Ada tapi mereka udah pada hijrah juga ke Pulau Jawa. Pengetahuan saya mengenai Palembang sedikit banget, makanya pas ke sini banyak yang bikin terheran-heran. Trip lanjutan ke Palembang ini ada karena saya merasa nanggung, sudah cape-cape nyebrang Selat Sunda masa hanya ke Lampung aja nih. Kebetulan ada kereta penumpang dari Stasiun Tanjung Karang di Bandar Lampung menuju Stasiun Kertapati di Palembang yang murah meriah, ya sudah jadilah caw kami ke ibukota SumSel ini.

Posting selanjutnya akan saya bagi menjadi dua tags, satu Episode Lampung, satu lagi Episode Palembang. Nah biar mudah membahasnya ada beberapa tulisan terkait masing-masing episode, habisnya tidak bisa hanya jadi satu tulisan aja, bakalan panjang ni cerita hahahhaha.. Saya usahakan dibuat mendetail, semoga bisa ada manfaatnya buat yang membaca. Oke, selamat menikmati!

Comments