Mengguncang Malang, Batu, dan Bromo
Thursday, 18 December 2014
Location : Stasiun Lempuyangan,
Stasiun Tugu Yogyakarta
Heiho! Sudah lama ya tidak posting cerita soal libur-berlibur,
belakangan memang sedang jarang ke luar kota apalagi ke luar negeri (ngarep
banget), tahun ini miss gak pergi-pergi jauh. Ya irit duit, harus prihatin iya
gak? Nah, senangnya akhir taun ini dapat kesempatan untuk mengunjungi Kota Malang,
Kota Batu, dan Gunung Bromo. Tiga daerah ini akan disambangi kurang lebih 5
hari dari tanggal 18 December – 22 December 2014. So, stay tune ya lima hari
berturut-turut ini hahaha.. Akan saya bagikan cerita-cerita seru selama
perjalanan kacrut ini. Siapa saja kah personelnya? Yap, ada saya tentunya, lalu
ada Adek saya si Ndut, Uut – teman SMA + kuliah anak Cirebon gaul yang tidak
punya mata kaki (horror men) dan Nci – teman kuliah + satu kos bareng selama
5,5 tahun partner in crime dalam acara bergosip. Uut dan Nci sudah kenal juga
dari jaman semester 1 kuliah. Dulu awal-awal kami di Jogja, ‘pernah’ sekali dua
kali jalan-jalan bareng, tapi habis gitu kami sibuk dengan urusan
masing-masing, dan voila baru pergi-pergi bareng lagi ya sekarang ini.
Uut & Nci berangkat dari Jakarta, sampai Jogja tanggal 18 pagi. Begitu
juga Adek saya berangkat dari Cirebon menuju Jogja kemarin. Jadi meeting pointnya
memang Jogja, malam harinya kami barulah berangkat caw ke Kota Malang. Sebenarnya
Malang ini hanya kota melipir sesaat saja, karena tujuan utamanya itu Kota Batu
dan Gunung Bromo sebagai puncak dari liburan ini. Nah, liburan ini adalah ide
Uut. Uut yang sudah bekerja setaun dan dapet THR memutuskan untuk menggunakan
uang THRnya untuk jalan-jalan, 2 bulan lalu Uut tiba-tiba menghubungi saya lalu
mengajak jalan-jalan. Saya sebenarnya agak males ya, karena kalo liburan itu
mengeluarkan biaya yang pasti tidak mungkin sedikit, apalagi liburan besar seperti
ini per-orang pasti keluar uang sampai 1,5 juta rupiah untuk bayar ini itu.
Tapi habis itu saya tanya Mama saya apa boleh, lalu Ndut kan pingin ke Bromo
juga. Tidak disangka Mama mengijinkan saya untuk pergi. Ya sudah, seneng ya,
dengan catatan – untuk uang kereta dll pakai uang sendiri, pas jajan di sana
baru Mama kasih. Terima kasih banyak Yayasan Ayah Bunda.
Nah, 2 bulan itu juga kami mempersiapkan itinerary, mau kemana saja
dan mau ngapain saja. Penginapan diurus by phone, lalu juga dealing dengan Mas
Jamal – tour travel rekan dari teman saya, yang bersedia mengantar kami ke
Bromo. Untung dulu saya pernah ke daerah-daerah sini juga, jadi tidak terlalu
buta-buta amat dalam arranging jadwal dsbnya. Searching punya searching,
ternyata sekarang Kota Batu memiliki lebih banyak tempat wisata ya, dan jangan
heran dengan tiket masuknya, harganya fantastis, jadi kami harus
timbang-timbang nih mau kemana aja yang sesuai waktunya, dan gak bikin
bangkrut. Dengan terpaksa juga kami harus merelakan beberapa tempat dicoret
karena keterbatasan waktu dan pastinya DANA.

Kami berempat masih sangat-sangat-sangat beruntung. Kereta belum jalan
dan udah kami beburu banget cari tempat duduk. 5 menit setelah kami duduk
kereta jalan. Wtf abisss.. Hari pertama liburan sudah kacau parah dan rugi bandar!
Huhuhuhuhuhu.. Habis itu kami hanya bisa tertawa ngakak aja deh dengan kejadian
ini, merasa bodoh, tapi juga merasa beruntung. Dan gilak deh kaki pada pegel
karena lari-lari, ngos-ngosan, keringetan, sumpah dehhhh.. Malam tanggal 18 ini
kami habiskan di perjalanan, untung keretanya tidak full ya, jadi Uut dan saya
memutuskan pindah tempat duduk ke gerbong belakang biar bisa tidur dengan kaki
lurus. Ada-ada aja ya hari ini, semoga hari esok ketika di Malang dan Batu
tidak usah aneh-aneh banget insidennya. Amin.
Comments