Kelelahan yang Menyenangkan

Monday, 22 December 2014
Location : Hotel Armi, Stasiun Malang

Liburan itu bikin capek. Ya memang, tapi seneng kan? Hihihi.. Bisa dibilang kelelahannya itu bikin addicted, jadi pengen liburan lagi dan lagi. Pagi ini meski badan sudah amburadul ditambah dengan sakit tenggorokan yang menjadi-jadi, kami menyesal ‘kenapa sudah hari terakhir di sini’ kalau bisa nambah sehari dua hari lagi mau banget. Tapi apa daya lah kantong ini, sudah kritis, bokek tingkat dewa hahahah.. Untung pagi ini gak kesiangan, kami sehabis bersih-bersih diri dan beberes baju kemudian cek-out dan caw ke stasiun dengan angkot. Perut lapar mayan diganjel dengan roti dari hotel. Stasiun Malang ketika pagi hari lebih cantik daripada di pagi buta ketika pertama kali kami datang ke kota ini, hmmm jadi gloomy. Tidak menunggu lama, selamat tinggal Malang kami sudahi liburan ini. Total 5 hari, tapi hari full-nya sendiri sebenarnya hanya 3 hari saja, perjalanan berangkat dan pulang tidak dihitung. Wah cepatnya hari berganti, dan memori liburan ini kini tersimpan rapih di folder digital dalam bentuk foto hehehehe..

Untuk menutup perjalanan ini ada beberapa tips yang ingin saya bagikan sehubungan dengan pengalaman perjalanan ini, semoga bisa berguna ya temans:

#1 Liburan di musim hujan persiapan harus matang
Saya tidak menyangka bahwa liburan Malang Batu Bromo ini akan mengalami beberapa kendala yang cukup signifikan, yaitu cuaca. Bulan desember adalah bulan dengan curah hujan yang tinggi. Apalagi dengan posisi daerah ini adalah dataran tinggi, lengkap kan. Sebenarnya bersyukur juga pagi-siang hari tidak hujan, tapi sore hari hujan deras sampai terjebak di lokasi wisata is actually an annoying matter. Bawalah jaket plastik, payung, topi, jaket lebih banyak (yang anti air), dan sandal jepit - ini senapan penting yang harus dibawa ketika wisata pada musim hujan. Lalu, bawalah obat-obatan karena musim hujan sumber penyakit, ketika badan kita drop ditambah cuaca yang ekstrim. Bisa-bisa liburan gagal senang karena harus tidur tepar di penginapan.

#2 Arrange liburan sendiri meski repot tapi banyak belajar
Liburan ini bukan kali pertama saya arrange jadwal sendiri. Ternyata mudah dan menyenangkan. Senangnya karena kita bisa memilih, which side are you? Di sisi backpacker, poshpacker, flashpacker, ato mana nih hahahhaha.. Saya tidak tahu, liburan ini masuk kategori mana, tapi yang jelas prinsip saya – untuk penginapan tidak apa-apa murah. Penginapan yang harganya 100 ribu-an itu not bad lho, aman juga, bersih juga meski misalnya perabotannya lebih jadul dan kurang enak dipandang. Tetapi kalo untuk ke lokasi wisata, apabila bisa effort paket yang lengkap, ambil saja, pasti gak rugi. Mengurus liburan sendiri juga senangnya, kita bisa mengukur sampai dimana kita mau susah dan sampai dimana kita mau nyaman. Lalu kalau apa yang kita pesan (misal penginapan, mobil sewaan, tiket kereta, dll) ternyata gak enak. Ini adalah pilihan kita jadi jangan mengeluh. Dari sini juga kita bisa belajar banyak hal, trial dan error, menambah pengalaman buat ke depan-depannya.

#3 Jangan liburan dengan terlalu banyak orang
Makin rame itu asik, tapi kalau terlalu rame kayaknya gak juga deh ya. Pergi berempat-berlima itu standar menurut saya. Paling maksimal ber5 deh. Kalau sudah lebih dari 5, waspadai konsekuensi ngobrol sendiri-sendiri. Ini yang bisa memecah kesenangan, untuk trip singkat kurun waktu 1-2 hari jumlah orang banyak itu masih meyenangkan. Tapi untuk trip dengan jangka waktu panjang, batasi jumlahnya daripada jadi tidak seru banyak konflik. Lalu usahakan untuk berjumlah genap, biar gampang bagi-bagi soal uang.

#4 Musyawarah untuk mufakat dijunjung tinggi
Kalau liburan dengan orang lain jangan egois. Segalanya harus didiskusikan dan ditentukan bersama, meski bakal ada satu orang yang akan bagai koordinator, tapi dia tidak berhak memutuskan sesuatu sendiri. Contoh saja ‘mau makan dimana?’ harus dibicarakan dulu, barangkali ada yang gak suka. Liburan bersama itu berarti mau memperhatikan orang lain. Kalau salah satu ada yang sakit, kita harus mengalah, masa kita harus lanjut jalan-jalan sedangkan teman kita ini sudah tidak kuat. Guyub-guyub dehhhh.. Kalau gak mau gini, pergi sendiri lebih baik.

Sekian tips singkat perjalanan ya hehehe.. Jarang-jarang juga saya kasih-kasih tips kayak gini. Semoga bisa menjadi gambaran untuk turis-turis lainnya.. Wakkakakka.. Ohya, sebetulnya ada satu anggota petualang lagi lho yang ikut perjalanan ini, yap! Creamy! Hahahaha.. Saya sengaja ajak Creamy, katanya dia pengen naik gunung merasakan sejuknya Bromo. Haesshhh.. Kapan-kapan ikut lagi ya Cream. ‘Ok, Ci!’

Alooo semua!

Comments