Short Bandung Trip
12 October 2014
Location : Stasiun Cirebon Kejaksan, perjalanan Kereta Ciremai
Ekspres, dan Stasiun Bandung
Kapan terakhir mengunjungi Bandung? Tahun lalu, 2013 awal, waktu itu
saya ke Bandung bareng Mama untuk mengantar Adek saya, Ndut, daftar
universitas. Hanya menginap semalam, ga sempat jalan2 banyak juga. Waktu itu
hanya ke Trans Studio Mall, muter-muter gak jelas, belanja? Hanya beli jaket
aja buat Papa saya hahahah.. Itu aja udah mahal banget (maklum, belinya di
Centro, yang harganya ratusan ribu). Ada kepingin makan malam pun, mikir-mikir
karena Mama saya bukan tipe yang suka makan aneh-aneh. Alhasil ya sudah kita
makannya di hotel aja hahahaha.. Besoknya adik saya tes tertulis di Universitas
Parahyangan, habis itu muter-muter sebentar di daerah Dago untuk beli Kartika
Sari, sore pulang ke rumah. Rasanya kilat banget. Tapi cukup senang, karena
jarang banget saya bisa pergi bareng dengan keluarga.
Oktober 2014 ini, saya dapat kesempatan untuk mengunjungi Kota Bandung
kembali, senang banget, apalagi ini ke Bandung dalam rangka kondangan. Lalu
yang lebih seru lagi, Ndut ikutan juga, dy berangkat dari Jakarta (Ndut
sekarang kuliah di Jakarta, gak jadi kuliah di Bandung). Siapa yang menikah?
Namanya Siska, teman saya dari jaman TK. Di bulan Oktober ini banyak sekali
yang menikah, jadi saya dapat 4 undangan pernikahan, tapi hanya 3 yang bisa
saya hadiri karena ada yang bentrok, salah satu yang saya bisa hadiri nikahan
Siska ini. Agenda terselubung dari menghadiri acara kondangan ini adalah
jalan-jalan. Hahahaha. Lalu, di Bandung ini saya bakal reuni juga dengan beberapa
orang teman-teman TK-SMP yang sudah terpencar-pencar jauhnya. Ada yang udah gak
tau berapa taun gak pernah ketemu, ada yang memang sering ketemu.
Perjalanan ke Bandung ini disponsori oleh Yayasan Ayah Bunda
hahahaha.. Saya rada malu gimana juga sih ya, di usia yang tidak lagi belia,
masih belum bisa mencari uang sendiri. Rasanya uhuk, sakitnya di sini. Tapi,
bersyukur karena orangtua tidak pernah keberatan (beruntung saya dari dulu jarang
minta macam-macam). Tiket kereta dari Cirebon ke Bandung pun syukurnya tidak
terlalu mahal, yaitu 50 ribu saja (lagi promo – jalur kereta baru). Saya naik
kereta dari Stasiun Cirebon Kejaksan jam 4:45 pagi, waktu itu yaaa suasananya
masih gelap banget. Berhubung rumah saya jauh, jadi saya udah berangkat dari
jam 4 pagi, diantar supir, Pak Cardi. Ndut berangkat di jam yang hampir sama,
beda setengah jam saja dari saya, dari Stasiun Gambir. Perjalanan ini adalah
perjalanan terpagi pertama yang pernah kami tempuh. Dan ekspetasi saya dengan
perjalanan pagi ini, semoga bisa memberikan kesan tersendiri.
Subuh di Stasiun Cirebon
Naik kereta subuh-subuh, sudah saya impikan sejak lama. Kayaknya
berasa seru aja gitu, naik kereta di kala matahari masih guling-guling ngantuk.
Kalo dari Cirebon ke Bandung, saya gak bisa lihat sunrise, tapi dari arah yang
berlawanan, Ndut berhasil nangkep sunrise nya, yang katanya cantik banget
karena mataharinya gahar berwarna merah. I always love the way of sun coming up
in the brand new day. Berasa kalo kita ini mutan, dapat energi tambahan dari
sang matahari. Hahaha. Ohya, ini juga perjalanan pertama kami naik kereta ke
Bandung, karena kalo dulu-dulu ke Bandung selalu pakai mobil, maklum kan bisa
serombongan keluarga gitu kalo ke kota kembang ini hahahhaha..
Banyak hal menarik yang bisa dilihat ketika naik Kereta Ciremai Ekspres
ini. Keunikan pertama, jangan kaget yah kalau pas di Stasiun Cikampek penumpang
disuru memutar bangku tempat duduk dan di stasiun ini kereta transit agak lama
karena harus memindahkan lokomotif. Hal ini terjadi karena dari memang dari Stasiun Cikampek nanti arahnya berlawanan jadi mesti dibalik. Hal menarik kedua,
ketika melewati Stasiun Purwakarta kita akan disuguhi pemandangan keren berupa
tumpukan abandoned gerbong yang sudah lagi tidak terpakai. Keren deh, bisa
dijadiin tempat syuting video clip atau film2 action laga gitu. Saya malah
ngebayangin gimana kalo itu dibuat hotel gerbong aja, kan lucu kayak di Jepang
sana. Hahahaha.. Hal ketiga yang impressive sekali, sepanjang jalur dari
Stasiun Purwakarta ke Stasiun Cimahi kita akan melihat pemandangan spektakuler
berupa pegunungan dan lembah. Yuk bisa diputer lagu naik-naik ke puncak gunung,
ini keretanya memang naik ke gunung dan membelah lembah.
Gerbong tak terpakai di Stasiun Purwakarta
Kalo pemandangan kereta dari Stasiun Cirebon ke Stasiun Cikampek
terbilang biasa-biasa aja, beda dengan pemandangan selepas Stasiun Purwakarta,
rasanya kayak lihat lukisan. Kereta Cirebon Ekspres jalannya memang agak pelan-pelan
karena nanjak, meliuk-liuk dan lewat jembatan yang tinggi banget. Hasrat motret
memang gede banget di sini, qt bisa foto-fotoin pemandangan sepuas hati
hahaha.. Saya sendiri ga habis-habis jeprat sana-sini, habisnya cantik banget.
Bisa liat penambangan bukit, sawah terasering yang berlimpah – ada yang udah panen
ada yang masih hijau, beraneka tanaman liar di sekitar rel kereta api bikin
tambah meriah. Melewati daerah Padalarang, postcard-worthy scenery jalan tol
Padalarang keren banget, hahaha.. Kayak ga percaya kalo manusia Indonesia bisa
buat jalan tol membelah bukit kayak gitu waaaa keyenn..
Jalan Tol Padalarang keren
Sawah padi dengan sistem terasering
Setelah puas dengan pemandangan menakjubkan, sesampainya di Stasiun
Cimahi pemandangan berupa sawah dan pemukiman penduduk. Menurut saya skor
perjalanan kereta Cirebon Bandung ini hampir menyamai perjalanan Kereta Sri Tanjung
jurusan Yogyakarta-Banyuwangi, pengalamannya dapet banget deh hahahah.. Menarik
banget. Gak lama setelah Stasiun Cimahi, kereta masuk ke Stasiun Bandung,
senang juga karena ini pertama kalinya saya menginjakkan kaki di sini. Stasiun
Bandung juga lumayan legendaris lho. Ndut sudah terlebih dahulu sampai. Saya masuk
ke ruang tunggu, jam sudah menunjukan pukul sembilan. Di kejauhan saya liat ada
anak ginuk-ginuk lucu, oh here she is, saya panggil nama Adik saya. Ndut heboh.
Well, we are finally reunited in Bandung. Ok, come on di petualangan
selanjutnya.
Welcome to Bandung!
Comments