A Posting from The Past

Dear me ..
in the next phase of Life

Hi Puji! Apa kabar?
Di tanggal 8 Agustus 2013 ini (tepatnya di sore hari, pas merasa tidak ada kerjaan saat liburan Lebaran) saya membuat posting khusus untuk kamu, saya – di masa depan. Entah esok hari, bulan depan, tahun depan, atau bahkan puluhan tahun ke depan, kamu akan membaca ini, saya ingin posting ini bisa membantu kamu, menghadapi masa-masa sulit mungkin, ketika tidak ada orang lain yang tidak bisa bantu, selain diri kamu sendiri.

Ingatkah kamu, kamu pernah menghadapi saat-saat dimana kamu merasa se-rendah-rendahnya. Merasa jadi orang paling bodoh. Merasa sendirian. Kamu tetap kuat dan kokoh. Sampe-sampe orang lain gak ngeh, dan malah pas kamu cerita, mereka bisa lho bilang ‘Puj, kamu bisa galau juga ya?’ hahahahahhaa.. Jadi, ketika ada sesuatu yang ternyata bisa membuat kamu jatuh lagi. Jangan lupa untuk bangun kembali. Dan satu hal, ingatlah akan saat-saat kamu yang paling kelam, sebab karena itu lah kamu bisa meraih saat-saat paling gemilang (sedikit mencontek dari hasil wawancara subyek skripsi hehehehe..)

Banyak hal yang sebenarnya tidak perlu disesali, kejadian-kejadian menyebalkan, hari-hari sulit, pengalaman buruk, semua ternyata ada fungsinya di kemudian hari. Hal-hal itu justru yang bikin kamu jadi orang yang lebih baik, lebih keren, hehehehe.. Walaupun hidup kamu itu tidak se-mulus jalanan di Amerika, tidak se-lancar air dari keran baru, ato tidak se-enak nasi Hainan, kamu perlu bersyukur, karena hal itu kamu gak disebut-sebut sebagai orang yang ‘too good to be true’. Semua ada perjuangannya.

Suatu hari kalo misalnya ada orang lain yang ngomongin kamu yang negatif-negatif, jangan diambil hati. Jelas lha mereka ngomongin kamu, orang mereka gak mengenal kamu dengan baik (terus gak baca blog ini juga, makanya gak memahami, hehehehe..). Ditelen aja, ntar kan yang baik terserap dan yang jelek terkeluarkan (ingat prinsip pencernaan makhluk hidup). Lame banget, ketika kamu ngerasa jatuh karena ‘kata orang’. Itu gak banget. Yang tau kamu itu ya diri kamu sendiri - konsep terpercaya, 5 taun belajar psikologi hehehehhe..

Di masa depan, mungkin kamu ada kesulitan juga soal pengambilan keputusan. Decision making itu memang sulit, apalagi kalo pilihannya banyak, yang dua aja susah, apalagi yang banyak. Saya percaya dengan kamu, kamu bisa memilihnya dengan bijak. Saran dari teman, keluarga, kerabat, boleh jadi pertimbangan. Tapi, lagi-lagi kamu juga harus punya pikiran sendiri, jangan asal mengikuti, karena tidak semua orang tau posisi dan keadaan kamu. Good luck pilih-pilih, Puji.

Hal terakhir yang ingin saya sampaikan. Ketika kamu mengerjakan sesuatu, kerjakan hal tersebut dengan hati (bukan hanya dengan pikiran dan tenaga), karena hasilnya akan baik. Masih inget kan, beberapa hal yang kamu kerjakan berbuah baik? Nah, seperti itu deh. Saya yakin kamu masih akan pegang prinsip ini sampai nanti-nanti. Saya yakin.

Liburan Lebaran ini, saya memikirkan beberapa hal mengenai masa depan, mengenai Puji di masa depan. Akan jadi apakah nanti si Puji ini. Mau kemanakah saya nantinya. Apalagi di saat saya sedang susah kayak gini (stress skripsi booo.. Kamu ingeettt kaaannn???), luka batin yang ada kalo gak mengubah distress menjadi eustress. Hehehehehe.. Lalu, tiba-tiba punya ide untuk membuat posting untuk diri ini di masa depan. Kalau-kalau mengalami hal yang seperti ini lagi, bebannya (mudah2an) terkurangi setelah baca posting ini. Hehehehe.. Minimal merasa terhibur deh, karena bisa-bisanya ya ada orang kepikiran kayak gini.

Mungkin posting ini mirip time-capsule, kayak di film-film itu, botol yang ditanem di dalam tanah, berhubung saya belum punya rumah tetap, jadi gak punya tanah. Kalo nanem di kampus juga resiko, dimarahin satpam. Terus sekarang kan udah jaman canggih, jaman internet, bolehlah saya menanam time-capsule nya di blog ini dalam bentuk posting. Hehehehehe...

Akhir kata, jangan menyerah Puji ! Lihat saya, bisa menulis ini, kamu pasti se-kuat saya (malah mungkin lebih kuat seiring bertambahnya umur). Hehehehehe.. God bless you. Ganbatte Kudasai.

(sambil baca baik kalo sembari denger album Sleepless Nights-nya Aimer)

best regards
puji wijaya, your self

Comments

Anonymous said…
Inspiratif hohoho.. Semangat dedeku. Doaku selalu besertamu. Muach..

-cicimu-
Terima kasih sudah mengizinkan gue baca ini, Puji. I know deep down how sweet and soft you are. Di balik ketawa-ketawa, banyak yang dipikirin.

Semangat, Puji. Salam untuk tahun-tahun yang sudah lo lewati, dan juga salam untuk tahun-tahun mendatang. Semua akan membawa kebaikan.


Selalu,
Ruth