Mendadak Berlegging dan Kangen Nasi

18 April 2013
Location : Grand Hyatt Hotel, La Crêperie Voilá, Washington Convention Center (WCC), Taco Del Mar Mexican Fastfood Restaurant at WCC, Macy's at Pike Street, Sheraton Hotel, dan Far East Indian Restaurant at 5th Avenue

Hari konferensi pun tiba. The first day. Di hari ini juga lah, Dicky-saya akan bertemu dengan Ms. D, dosen kami, dosen dari Holy Cross College – Boston, Massachusetts, seseorang yang berjasa membawa kami ke pangkuan Tante Amerika.  Tidak terasa, sepertinya setahun yang lalu kami baru saja mengantar Ms. D ke Bandara Adi Sutjipto untuk pulang ke negara asalnya. Sekarang, kami yang akan bertemu kembali dengan Ms. D, di negaranya. Kadang, saya suka tidak percaya dengan cara Tuhan bekerja. Rasanya aneh, tapi yaaa.. Ini terjadi, real, dan bukan mimpi. *cubitpipi*

Sujud syukur deh hari ini kami gak telat bangun, jam 6 pagi. Kami bangun lebih pagi dari Kerry (yes!). Hahahhaha.. Sibuk-sibuk rapih-rapih, jam setengah delapan pagi kami siap berangkat ke hotel Ms. D di Grand Hyatt. Ehem.. Heboh ya hotelnya, itu hotelnya sudah dekat banget dengan lokasi konferensinya di Washington Convention Center (WCC). Nah, dari hotel kami (Holiday Inn) akan berjalan ke hotel Ms. D sekitar 20 menit.

Kostum kami untuk ke konferensi adalah formal. Namanya juga konperensi internasional (ceritanya urang Sunda), harus rapih-rapih donk ya. Dari Jogja, saya sendiri sudah bawa rok, tapi bodohnya saya adalah saya tidak bawa celana legging. Padahal Jeung, itu angin di luar dinginnya setengah mampus dan saya bisa-bisa nya hanya pake rok dengan double rangkepan pendek, yang tidak membuat suhu tubuh menghangat, secara gitu lho betis tidak tertutupi kain. Baru keluar dari hotel ajah, ni kaki pengen rontok, lutut ni kayaknya pengen ngelipet aja. Hahhahahaha.. Tapi sampai di hotel Ms. Diane, saya masih survive lha ya. Si Dicky lagi-lagi mengalami brain freeze (ini sebutan dari Dicky, gejalanya gak bisa mikir karena kedinginan), kalo saya sih, lutut freeze kayaknya.

Menginjakan kaki di Grand Hyatt jiper juga. Mungkin pegawai sana mikir ni dua bocah ingusan pendek ngapain juga gitu ya. Kami sengaja menghangatkan badan dlu di lobby hahaha.. Tidak lama setelah itu barulah kami naik lift ke kamar Ms. D. Dicky memencet bel, Ms. D membukakan. *heboh* 'Hi!!!!' Lalu, kami dipersilahkan masuk ke kamarnya yang oke punya dengan interior klasik dan furnitur kayu, homy sekali. Lalu, Ms. D dengan hangatnya menyambut kami dengan pelukannya. Berhubung badannya besar, terasa beneran hangatnya. Hahahhaha.. Lalu cipika-cipiki, selanjutnya dia ngobrol banyak dengan kami. Ngobrol seputar pre-conference yang kemarin dia datangi dan beberapa update berita mengenai dirinya. Dia juga menanyakan kabar kami setelah akhirnya menginjakkan kaki di Amerika Serikat. Jujur saja, saya agak terharu ketika dia bilang ‘akhirnya kalian datang ke sini, ke United States, dan kita bisa bertemu lagi, tidak ada yang tidak mungkin kan’ (translate.red) dengan mata berbinar-binar. Saat itu, saya bingung, dan ingin mengucek mata apakah yang saya lihat ini Ms. D sungguhan hahahhahaha..

Habis chit-chat singkat, kami bertiga berjalan menuju tempat konferensi, berhubung belum pada makan (sudah sih, makan angin, ahhahhaha..) di depan WCC ada sebuah warung crepes yang katanya enak sekali, namanya La Crêperie Voilá, antriannya panjang sekali, lalu karena saya kedinginan (gara-gara si lutut freeze) jadilah saya masuk ke dalam gedung duluan. Tidak berapa lama Dicky - Ms. D datang dengan membawakan saya crepes pesanan saya crepes banana chocolate yang memang benar, enak ya, dan segelas cokelat panas. Oya, orang sini suka banget minum kopi dan cokelat. Makanya tidak heran dimana-mana orang membawa gelas plastik berisi minuman tersebut. Hahahaha.. Jadi ikutan nih hip nya.

Kenyang dengan sarapan kami yang akhirnya bukan fastfood, Dicky-Ms.D-saya ke arah tempat konferensi. Selewat tangga kecil, kami disambut dengan papan elektronik bertuliskan ‘Welcome, SRCD Biennial Meeting 2013’. Huaaaaa.. Tidak lama kemudian saya jadi lihat banyak orang gitu mondar-mandir memakai baju rapih, terlihat professional, dan keren. Mungkin kalo ibarat di film, adegan saya di sini itu mirip sama adegan Harry Potter ketika sampai di Peron 9 ¾. Si Heri kan terlihat bahagia dan takjub ngeliat dunia sihir yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Nah, kira-kira ekspresi saya gitu deh. Fyi, ternyata, WCC itu adalah gedung yang memang dikhususkan untuk konferensi, jadi waktu itu pun bukan hanya konferensi kami saja yang bertempat di sana, tapi ada beberapa konferensi lain juga. Nah, selain untuk konferensi, WCC juga punya toko souvenir, banyak tempat makan yang tersebar di tiap lantainya. Dan bangunan ini bener deh, super gede banget.

Welcome Scholar !

Habis adegan bengong sambil naik eskalator sampailah kami di tempat registrasi, ngantri meeennn.. Tapi untungnya kita ngobrol2 di sini, jadi gak gitu kerasa capeknya, sudah gitu Dicky-saya gratis registrasinya, karena kami ini datang dari emerging country, entah deh harus sedih atau senang, hahahahha.. Senang saja deh, yang penting kan gratisnya. :p Lalu kocak juga deh, karena nama kami gak common jadilah kami harus menunjukkan KTM supaya si Mbak counter bisa ngetikin nama kita. Hyeeeeehhhh..

On Site Registration, rame brooo

Nah di sini pula lah kami bertemu dengan Kerry, Ms. Flo (kolega Ms. D, orang Indonesia yang sudah tinggal, bekerja dan berkeluarga di US) dan Ms. Chris (kolega Ms. Flo yang jadi dosen di Swarthmore College, dia lulusan Harvard bok, orang Indonesia juga, dan mereka ini satu almamater pas jaman SMA, kebayangkan hebohnya). Sudah kebayang deh habis itu apa yang terjadi, yaitu poto-poto bareng dan ngobrol macem-macem, mereka ramah-ramah, lalu di sini juga dikenalkan dengan beberapa kolega Ms. D (satu almamater) namanya Ms. B, woooo.. Mereka ini rumpi abisss.. Hahhahaha.. Kocak deh. Saya ngebayangin kalau saya seumur mereka juga mungkin akan heboh rumpi begini kali yaaaa..

Geng Indonesia

Aman dengan memiliki name tag, kami bisa bebas untuk kemana saja. Name tag kami ada pita hijau nya yang menandakan kalau kami mahasiswa undergraduate dan ‘masih kecil’. Oya, ketat banget lho pengamanannya, karena kalo name tag kita gak keliatan/gak dipake tau gak sampe heboh gitu diperingatinnya. Jadi di tiap pintu, deket eskalator, ada penjaga nya gitu. Kebanyakan penjaganya Ibu-Ibu gemuk udah tua gitu, tapi mukanya galak banget, saya curiga jangan-jangan mereka nih bisa martial arts juga diam-diam.

Di hari yang pertama ini, sebenarnya kami sudah punya rencana mau kemana dan mau lihat apa saja, tapi berhubung kami muter-muternya bareng Ms. D yang doyan banget liat poster presentasi, jadi kita ikutan dia dulu. Sambil liat juga lokasi kami presentasi gimana kan. Nah, poster presentasi itu berlokasi di sebuah hall yang gede banget, segede Jogja Expo Center deh. Gede banget, dan lagi-lagi keren, ohh mannnn.. Dalam satu kali sesi poster, bisa 100-an orang yang presentasi poster. Wahhh.. Kapan yaaaa Indonesia kayak gini. Itu baru satu sesi lho, dalam sehari aja bisa ada 6 kali sesi, dalam 3 hari konferensi. Kebayang kan sebenarnya perkembangan ilmu di dunia kita ini seheboh apa. Ini baru dalam lingkup child development. Kenyang otak ini dengan poster presentasi karena udah siang, sekarang giliran perut lapar lalu kami memutuskan untuk makan siang, kami makan di salah satu resto fastfood Meksiko bernama Taco Del Mar. Akhirnya, saya makan taco, yang kemarin-kemarin hanya tau taco dari 9gag saja. Rasanya memang jagung banget (rotinya terbuat dari jagung), isiannya daging – kol dengan saus khas dengan potongan tomat yang membuat rasanya agak asam.

Taco ! Yeayyyy..

Kenyang banget dengan si Taco dan minuman Jus (yang entah itu jus apaan, rasanya agak asing) hahahahah.. Then, berhubung Ms. D kasian dengan saya yang kayaknya kok kedinginan gitu ya, maka kami mampir dulu ke Macy’s. Macy’s ini semacam Matahari di Indonesia tempat beli baju gitu deh. Nah, di sini, Ms. D membelikan saya legging dan jaket tambahan. Huaaaaa.. Terharu banget deh. Dia nih persis banget mamih-mamih yang lagi nganter anak perempuannya beli baju. Lucu banget, dan ternyata karena dy punya banyak kupon diskon Macy’s (kayaknya dy doyan belanja di sini) jadilah kita belanja dengan potongan harga yang lumayan. Haduhhhh.. Di satu sisi saya jadi gak enak juga sih, ngerepotin Ms. D. Terima kasih banyak Ms. D. Sekarang, gaya fashion saya sangat K-Pop.

Lanjut deh kami balik ke WCC, lihat-lihat poster presentasi termasuk poster pres nya Kerry & Ms. Flo. Setelah itu kami pun mengikuti satu simposium dengan judul ‘Linking Ethnic Identity and Positive Youth Development among Diverse Groups’. Nah di simposium ini kalo gak merasa malu, mungkin saya bisa standing applause, habis gaya presenter pas ngejelasin, penelitiannya, kemampuannya dalam meyakinkan audience. Gak kalah deh sama motivator macam Bong Chandra ato Tung Desem Waringin. Wehehehehe.. Keren abissss.. Jadi nge-fans deh.

Ms.Flo, anaknya dan Kerry

Tidak terasa hari pertama konferensi ini akan berlalu. Sekitar jam 5an, Dicky-saya janjian dengan Ms. D di Sheraton Hotel menghadiri acara Global Meeting. Di sini kami bisa bertemu dengan peneliti-peneliti lain, kenalan, dan membangun link. Dan sudah ada meja-mejanya per benua gitu. Karena event ini ada makanan gratisnya, gak heran banyak mahasiswa undergraduate (liat ajah tu name tag nya ijo2) pada bar-bar gitu ngambil -makanan hahahaha.. Ternyata mental gratisan itu universal ya di antara mahasiswa-mahasiswa dunia. Di sinilah kami berkenalan dengan Tat, mahasiswa dari Armenia. Woottt?? Armenia, dimana tuh ya, saya juga baru ngeh koq dengan negara ini. Kalo saya gak kenalan dengan dy, mungkin saya juga gak pernah ngeh. Tat, ini keren juga lho, dy ni semacam anak berprestasi Armenia yang sudah menjadi warga akademik dunia. Buktinya saja dy ni pernah kuliah di Amerika 1 tahun, bahasa Inggrisnya, jangan ditanya deh, keren gileeee..

Sepulang dari acara kumpul-kumpul gaul mahasiswa, kami bertiga lalu mencari makan. Dan menetapkan pilihan dinner di Far East Indian Restaurant berhubung saya cerita ke Ms. D saya pengen makan nasi, soalnya dari kemarin makan roti mulu. Hahhahahah.. Terus, Ms. D hanya ketawain saya dan bilang ‘Yuk kita makan malam cari nasi buat si Puji’ (translate.red) gubrak gak siiiiii.. Hwhwhwhhwhw.. Setelah dua hari gak makan nasi, akhirnyaaa.. Saya makan nasi juga. Saya benar-benar orang Indonesia ternyata yang tidak bisa hidup tanpa nasi. Hari ini ditutup membahagiakan dengan kehadiran semangkuk nasi.

best regards,
puji wijaya, sekarang saya suka pake legging

Comments