Ciao Taiwan!

April 16th, 2013
Location : Adi Sutjipto Intl. Airport, Soekarno-Hatta Intl. Airport, dan Taoyuan Intl. Airport

Brrrr.. Mandi jam 5 pagi itu rasanya.. Hmmmm.. Saya jadi mikir, kapan ya terakhir kalinya mandi se-pagi ini, kyknya sudah lama sekali. Yappp.. Saya mendadak harus mandi subuh-subuh, rencananya pagi jam 6 sudah harus berangkat ke bandara Adi Sutjipto. Dicky jg sudah siap2 mau ke kos saya mau nitip motor, lalu kami bareng deh ke bandara nya dengan menggunakan taksi. Btw, pada hari ini, untuk pertama kalinya dalam hidup, saya bakal bernasib seharian di pesawat terbang. Yaaa.. Jam 8 pagi kami naik pesawat dari Yogyakarta ke Jakarta, lalu jam 2 siang dari Jakarta kami bertolak ke Taiwan, di Taiwan hanya leha-leha sebentar lalu langsung lanjut lagi terbang ke benua Columbus di tengah malam. Sampai di sini, saya sendiri masih tenang-tenang saja, habis tidak memiliki pengalaman buruk naik pesawat.

Sekitar satu jam, kami menunggu di bandara internasional mini milik DIY. Lalu, datanglah waktu untuk masuk ke pesawat. Kami naik pesawat Garuda Indonesia hehehehhe.. Mumpung kampus yang bayarin, kapan lagi kan naik pesawat yang harganya 2-3 kali lipat dari penerbangan murah-meriah. Sebenarnya pertimbangan naik GI jg karena kami bawa barang banyak, kalau naik low-cost carrier tidak beda berapa karena kita harus bayar uang bagasi. Lagipula enaknya naik GI yang domestik tidak dikenakan biaya pajak bandara lagi heheheheh..

tokoh utama dalam posting ini dan selanjutnya..

Sesampai di Bandara Soekarno Hatta Cengkareng-Jakarta, Dicky & saya persis anak ilang. Ehhh.. Mau nunggu dimana yaaa.. Perut rada laper juga. Akhirnya setelah jalan sebentar kita memutuskan untuk makan di KFC (bingung mau makan apaan hahahaha..). Sebenarnya tadi di pesawat juga di kasih makan yaitu roti isi ayam bumbu kunir (kuning2 gitu, mengingatkan pada sesuatu..) dan air mineral tapi yaaa kurang, heheheh.. Kita ni kurus2 begini tapi makannya banyak.. Habis makan KFC kami masih sempet beli Crispy Puff yang anget-anget empuk, bentuknya kayak campuran antara croissant & pastel, tapi isinya macem-macem saya beli yang kari, Dicky beli yang black pepper. Rasanya renyah-renyah gitu.

Sudah gitu, karena masih menunggu agak lama, kami muter-muter di bandara, tengok kanan-kiri liat yang ganteng2, hahahaha.. Penasaran, nyobain vending machine minuman juga (astaga ini gak penting banget sumpah..) padahal kami cuma beli air mineral doank. Katrok.. Katrok.. Habis muter-muter, ngegosip, entah ngegosipin teman kampus ato orang lewat. Karena kami memang hanya berdua lalu gak tau mau ngapain, kerjaan kami ya hanya foto-foto, makan-minum, ngegosip. Berasa manusia selo sedunia. Sudah gitu di sini, kami juga ketemu dengan Koko penjaga counter check-in yang mirip personil boyband. Aaaaa.. Angin surgaaaa.. Pas di waiting room si Koko masih suka mondar-mandir gitu, Dicky-saya galau deh. Sampai akhirnyaaaa.. Syukurlah pesawat EVA Air kami sudah siap boarding, kembalilah kami ke kesadaran penuh. Taiwan, we are coming!

tersangka ini.. lumayan.. lumayan.. cuci mata..

Saya belum pernah ke Taiwan sebelumnya. Jadi, walaupun transit doank, tapi saya seneng-seneng saja. Waktu pemilihan pesawat dengan agen travel kami, Bu Deka, kami memang diberikan beberapa option, tadinya kami mau naik Delta yang transit di Hong Kong, lalu ditawari juga Korean Air, Cathay Pacific, Garuda Indonesia yang rempong (karena hanya sampai Jepang, kami harus urus visa transit, repot kan..), sampai yang termahal yaitu Singapore Airline dengan dua kali transit di Singapura & Tokyo. Di sini lah saya baru ngeh, kalo ternyata seru juga ya penerbangan jauh itu, karena punya banyak pilihan transit hahahahah.. Akhirnya kami pilih maskapai Taiwan, EVA Air, karena harganya lebih bersahabat dengan kantong (paling murah dari yang lainnya). Maklum ya, mahasiswa, harus irit-irit.

Maskapai penerbangan EVA Air ini memang recommended untuk harga. Tapi ingatlah teman-teman bahwa ada uang ada barang. EVA Air memang kurang ontime, suka delay, yaaa.. Delaynya lumayan juga si 30 menit gitu (pas di Jakarta-Taoyuan), sudah gitu kadang kursinya ada yang rusak jadi suka repot dengan penggantian boarding pass (pindah tempat duduk). Kalo soal pelayanannya, keramahan versi Asia, diacungi jempol. Makanannya apalagi deh.. Waaahhh.. Surga banget, bagi anak kos seperti saya, makan di pesawat itu perbaikan gizi. Sudah gitu cocok di lidah kita, orang Indonesia.

video keselamatannya pake cartoon.. lutunaaaa..

Kalo pesawatnya, tidak terlalu wah, juga tidak jelek. Model Airbus A330-300 gitu. Entertainment nya juga bagus2 saja, up-to-date. Lalu, yang seru nya, ada semacam fitur GPS gitu, jadi kita bisa track pesawatnya sudah dimana di atas negara/lautan apa. Heheheheheee.. Sudah lama tidak naik pesawat yang jauh-jauh begini, jadi yaaaa euphoria naik pesawat kembali. Apalagi ini ke negara baru.. Setelah 5,5 jam di atas awan, sampailah kami di Taoyuan International Airport. Yeaaaayyyyy..

Perbedaan waktu antara Jakarta dan Taoyuan hanya 1 jam. Taoyuan lebih cepat 1 jam. Handphone pun masih bisa aktif di sini, saya sempat kirim SMS ke orangtua saya, jengjeng pulsa kepotong 7 ribu. Hahhahaha.. Sesampai di Taoyuan hari sudah gelap, sekitar jam 9 malam gitu (maju satu jam, di Indonesia jam 8 malam). Waktu kami datang, bandara masih ramai, tapi tidak lama kemudian, eeehhh.. Jadi sepi.. Padahal yaaa.. Kami masih naik pesawat lagi jam 11 malam. Toko-tokonya juga sudah pada tutup. Wkwkwkkww.. Oya, bandara nya tidak terlalu ruwet & dibilang besar sekali tidak juga. Yang uniknya, di bandara kami terhibur dengan beberapa ekshibisi (pameran) yang satu tentang bunga anggrek yang satu lagi mengenai boneka Barbie gitu.

ekshibisi di airport

Lalu, saya juga suka banget dengan ruang tunggu nya yang punya tema-tema tertentu. Yang menghebohkan lagi, entah mengapa, kenapa banyak sekali ornamen Hello Kitty ya di bandara Taiwan padahal Hello Kitty kan asal Jepang??? Termasuk EVA Air pun punya lho pesawat Hello Kitty.. Huaaaaaa.. Cuteness level 1000 deh..

Hello Kitty dimana.. mana... waaaaakkkk..

Kekaguman dengan bandara Taiwan tidak hanya sampai di situ saja. Saya takjub lihat ada tempat berdoa yang layak banget. Tempat ibadah ini dibagi menjadi 3, kristiani, muslim, dan Buddhist. Dicky-saya mampir ke yang tempat doa kristiani, di situ ada tempat duduk & mimbar persis kayak di Gereja tapi versi kecil, lalu ada rak berisi alkitab berbagai bahasa. Keren yaaaaa.. Lalu, tidak jauh dari tempat doa, ada ekshibisi juga tentang suku-suku asli Taiwan dannnnn.. tempat pijet. Hahahhaha..

interior tempat doanya.. cozy dan khusyuk

Puas eksplorasi bandara, mulai dari liat-liat yang bagus2 sampe melakukan hal yang tidak penting kayak nyobain komputer gratis bandara yang ternyata keyboardnya beda, bikin saya bingung sendiri. Akhirnya waktunya kami untuk masuk ke waiting room untuk menunggu pesawat menuju ke Seattle, Amerika Serikat. Saya baru menyadari, saya pergi jauh sekali dari rumah.

best regards
puji wijaya, melipir sebentar ke negara orang

Comments