iCare
Selamat malam teman-teman. Malam ini bulan di Yogyakarta bagus sekali,
bentuknya bulat sempurna dengan warna oranye. Tadi saya lihatnya kebetulan, pas
pulang dari gereja, bulannya kontras dengan jalan ringroad yang melengkung.
Andai bisa dipotret hahahahaha.. Oya, sebelum terlupakan, saya mau mengucapkan
selamat ulang tahun secara official blog buat ayah saya.
HAPPY BIRTHDAY PAPA!
Semoga panjang umur, sehat selalu dan tokonya ramai.
:)
Karena hal ini saya kemarin malam dan tadi pagi (tumben) telpon ke
rumah. Bukan hanya buat ngucapin met ultah ke ayah saja, tapi juga untuk bergosip
dengan ibu saya. Saya ingat-ingat lagi, kyknya udah lama banget ya kami tidak
telpon2an, terakhir telponan kayaknya sebulan yang lalu deh, hahahahha.. Lama
banget yaaa.. Maklum, karena ayah-ibu saya bukan tipe orangtua yang suka ganggu
anaknya belajar, mereka juga jarang nelpon saya. Berhubung saya juga cuek
orangnya, jadilah saya juga jarang telpon rumah (kecuali ada maunya).
Ga jarang saya iri dengan teman-teman saya yang suka ditelpon
orangtuanya. Walaupun telponnya juga untuk membicarakan hal yang gitu penting,
seperti hanya tanya ‘sedang apa?’, ‘sudah makan apa belum’, atau ‘kapan pulang?’.
Terakhir, hari Jumat, saya iri dengan my
match, TPLP, yang setiap hari pasti ada aja Mama nya telepon untuk tanyain
kabarnya doi. Walaupun, saya tau Mama nya galak gitu, tapi di sisi yang lain,
si Tante ternyata care banget lho sama anaknya, kasih perhatian-perhatian kecil
yang efeknya memperkuat bonding antara anak dan orangtua. Lucunya, TPLP malah nyengir-nyegir
ga jelas ke saya lalu nanggepin Mama nya ala kadarnya dengan ‘he-eh, iya, hmmm,
yap’. Dasar anak cowo, dalam hati saya bilang ‘asik banget bisa ditelpon tiap
hari sama orangtua, gue, ditelpon seminggu sekali aja udah sukur banget deh.’
Ngomong-ngomong soal yang namanya perhatian, walaupun saya terkategori sebagai ‘anak yang haus perhatian orangtua’, setidaknya selama kuliah ini saya berlimpah perhatian dari yang lain, seperti teman-teman, Ibu-Bapak kos, Ibu-Bapak dosen dan TPLP. Untungnya ada mereka, jadi saya tetap bisa menyeimbangkan hidup. Lalu, belakangan ini juga saya dapat perhatian spesial dari dosen pembimbing skripsi. Perhatian spesial ini khusus untuk menyelesaikan perkuliahan saya di jenjang S1. Yap, semester ini (akhirnya) bisa juga saya mengerjakan skripsi dengan total, formal dan legal *tepuktangan* setelah semester kemarin capek dengan mengulang dan hanya ngubek-ngubek topik. Akhirnya sekarang saya punya topik dan riset yang saya perjuangkan. Sudah sekitar 3 bulan saya mengerjakan hal ini dan berbuah berlembar-lembar tulisan (sok) ilmiah yang dibuat dengan pikiran dan perasaan. Omg, terharu.
Saya bersyukur sekali dapat dosen pembimbing yang baik, bernama Bu
Monic, yang juga pintar, cantik dan misterius. Selain itu, pembawaan Ibunya
yang tidak membuat saya panik dan sangat menghargai hasil usaha mahasiswa nya
juga membuat saya senang sekaligus tenang. Selama ini, setiap kekhawatiran yang
saya miliki selalu dapat di-share-kan dan di-resolute oleh Bu Monic. Secara
Ibunya masih muda, gaya bahasa nya juga menyenangkan dan gak ngebosenin, yang
saya suka lagi, setiap pulang bimbingan skripsi pasti saya bawa pulang ‘quotes
of the day’ darinya yang bisa memberikan saya perenungan hidup. Namun, namanya
saja manusia, dosen pembimbing saya bukan orang yang sempurna. Tapi dari
berbagai kekurangannya, saya masih bisa toleransi.
Okay, baiklah, semoga U-The semakin baik progressnya dan saya semakin
mendapat perhatian dari orang sekitar. Doakan saya ya.
best regards
puji wijaya, mahasiswa perhatian (sama U-The)
Comments
Thanks for your personal marvelous posting! I truly enjoyed reading it, you can be a great author.I will be sure to bookmark your blog and will come back very soon. I want to encourage one to continue your great job, have a nice afternoon! capital one credit card login