KKN Minggu Pertama
(posting ini saya buat tanggal 16 Januari 2012, berhubung ga dapet akses internet di sana, jadi baru saya posting hari ini, maaf sebelumnya..)
Halo2..
Omg, judul ini mengingatkan saya dengan tulisan yang terdapat dalam
buku teks misa setiap minggu. Kebetulan kemarin saya (untungnya) masih bisa ke
Gereja walaupun hujan badai menghadang, sibuk2 dengan kegiatan KKN (sok sibuk
aja, sebenarmya ga gitu sibuk koq ahahhahah), dan perasaan malas yang sangaaddd..
Lalu, saya dan teman2 pergi ke Gereja Minomartani yang jaraknya, jauh mabrooowww..
Gereja Minomartani malah udah dekat dengan Paingan (tempat saya tinggal), bikin
ingin pulang ke kos & tidur nyenyak bersama Creamy dkk.
Homesick?
Mungkin tidak terlalu, karena saya sudah biasa juga tinggal jauh2 dari
rumah. Hehehheee.. Sepertinya saya jadi orang yang paling jarang ditelepon
sanak-sodara dari antara teman KKN yang lain, ya saya maklum orangtua saya
mungkin sibuk. Kemarin ketika saya mendapat telepon dari benua Columbus (Kakak
saya.red) saya cukup senang. Ternyata masih ada yang perhatian wkwkwkkwwk..
KKN sudah berlangsung 1 minggu, di minggu kedua kegiatan kami sudah
mulai agak padat (biar padat tapi kita masih bisa santai2an di pagi hari lho!
Ahahahaha..) Di minggu pertama, banyak hal yang terjadi. Banyak hal yang bikin
senang, sedih, bete, lucu, rempong, dan parnoan (negatif nya kog lebih
banyak?). KKN minggu pertama ini, saya banyak adaptasi dengan lingkungan,
misalnya seperti harus permisi, menyapa dengan bahasa Jawa dan gaya keJawir2an
tentunya, dengan warga dan keluarga tempat saya tinggal. Pa Dukuh, Bu Dukuh,
Arifah (anak tunggal perempuan Pa Dukuh yang pintar pelajaran komputer) dan
Mbah Dukuh (Untuk membedakan dengan simbah2 lainnya hehehe..) adalah orang2
yang baik, mereka mengerti sekali kesulitan adaptasi yang dialami kami,
mahasiswa2 KKN. Dan yang paling baik, mereka dengan rela kamar mandi satu2nya
dipakai untuk kami ber9, menurut saya ini salah satu bentuk dari penerimaan
mereka yang luar biasa, untung saja, kami, mahasiswa KKN ga disuruh mandi di
kali (sungai) belakang rumah. Eheheheeee..
Rumah tempat kami tinggal, bukan tempat yang bagus. Tapi, walaupun
begitu saya sangat menikmati. Lantai semennya mengingatkan saya dengan bentukan
sebagian rumah saya waktu saya kecil, sama2 berlantai semen yang warnanya abu2.
Dulu saya ingat, saya bisa main ‘balatempe-an’ ato ‘apolo2an’ di dalem rumah,
lantainya bisa saya gambar2i pake kapur. Ahahahahhaa.. Rumah pondokkan kami,
punya ruang tamu, ruang makan, dan 3 kamer, tapi kamer yang paling pojok tidak
dipake karena agak horror (temboknya warna hitam dan jendelanya kecil). Kami
memutuskan untuk menjadikan ruangan itu sebagai ‘gudang’ dan belakangan jadi
tempat jemuran mendadak karena pada hari ketiga ada yang kehilangan pakaian
dalam gara2 dijemur di luar (2 pasang, model pita2, oh God! Jangan2 buat
jampe2, amit2). Di rumah ini, kita ga pasang tivi, internet juga lemot bin
ajaib, jadilah kita ga update info selama satu bulan ni. Tapi, di KKN ini saya
jadi update lagu baru lho, Indo, K-POP, lagu barat maupun lagu dangdut.
Berhubung kami punya tetangga yang suka nyetel tape dengan volume membahayakan
telinga (sumpe gede banget). Ngomong2 K-POP, teman KKN saya bernama Anna, juga
seorang yang Halyu-freak, jadi saya dapet pasokan MV2 SuJu dkk dari si Anna (si
Anna berasa bandar), alhasil saya semakin gila K-POP di sini.
Over all, kalo dikasih skor, rumah kami ini letaknya di tengah2, bagus
juga ngga (banyak pondokkan dusun lain yang lebih bagus; pake keramik, tipe
joglo & punya convention room sendiri), jelek juga ngga (masih lebih baik daripada
shelter – rumah sementara di Dusun2 daerah atas). Kalo kata Yus, teman KKN
saya, “rumah kita tu ga mewah, tapi bersih”
Dusun kami, dusun yang warganya tidak terlalu banyak. Luas wilayahnya
juga terbilang tidak terlalu luas, dengan jalan kaki, bisa saja dikelilingi.
Penduduknya banyak yang sudah lanjut usia, posisi kedua terbanyak adalah warga
berusia produktif, anak-anak nya dikit & pemudanya juga sedikit. Nah dari
pemuda yang sedikit ini, kami mengenal seorang pemuda yang ehem.. bernama Mas
Rifai. Mas2 ini tinggi-besar ganteng daaaannnn.. badannya ‘kayak’ fitness, saya
bingung, masa si dy beneran fitness, kayaknya ngga deh. Mas Rifai ini pemuda
gahol Dusun Salam, disamping mukanya mirip boyband, secara tutur kata nya halus
dan orangnya perhatian sama kita2 anak KKN. Diantara cewe2 KKN, yang paling
heboh dengan Mas ini adalah Ratna, jadilah kami habis2an ledek2in dy. Kalo ada
keperluan dengan si Mas ini, kami pasti suruh Ratna yang ngurus. Hehehhehe..
Kegiatan kami di minggu pertama ini, kebanyakan mengurusi perpustakaan
Desa & Dusun. Maklum, lagi ada program 1000 buku dari perpustakaan
pemerintah kota Yogyakarta. Waaaaa.. Buku2nya lumayan bagus menurut saya,
bermacam2 juga, tapi mungkin sayangnya buku anak nya dikit, padahal yang punya
waktu luang lebih banyak untuk membaca sepertinya anak2 deh, kalo orang dewasa
udah punya kerjaan masing2. Ngomong2 soal membaca, sambil KKN saya membaca 1
buku berjudul ‘The Geography of Bliss’ karangan Eric Weiner, yang bercerita
tentang keliling dunia sambil mencari kebahagiaan, yang menariknya di buku ini
juga disertakan riset2 tentang positive psychology, happiness & psychology well
being, nama2 seperti Selligman dan Mihaly bertebaran di buku ini. Ahahhahaa..
Jadi ingat skripsi.
Oke2 sekian update blog ini, doakan semoga semuanya lancar. Amin. Go..
Go.. Go.. Kelompok 13..
regards
puji wijaya, KKN survivor
Comments