United States of Mind

Hellow world !
Salam siang dari gw !!
Hari ini hari Sabtu dan gw senang bisa melakukan sesuatu yang berguna untuk hari ini, yaitu menghadiri sebuah seminar. Cieeeeeeee.. Tumben2 kan gw ikut2 seminar kayak gini ehhehehehe.. Seminar yang gw hadiri ialah Seminar Aplikasi Statistik dalam Skripsi dan Tesis. Terkesan berat. Dan ya emang bener, berat beud deh.. Apalagi untuk mahasiswa yang belum memulai skripsi seperti gw. Mengikuti seminar ini bagaikan berenang di samudera Hindia, kelelep-kelelep maksudnya ehehhehe.. Banyak istilah yang asing dan banyak bahan ajaran mengenai statistik yang ehem.. Untuk sekedar mengerti, gw memerlukan energi yang besar. Hehehhehe..

Meskipun demikian, gw merasa banyak manfaatnya yah gw ikut seminar ini, ternyata gw mendapatkan informasi-informasi penting mengenai statistik dari Bu Bo (Nama lengkapnya Ibu Kwartarini Wahyu Yuniarti, Ph.D., dosen fakultas psikologi UGM, si ibu ini lucu beud, atraktif dan like this deh!) dan Pa Agung (Pa Agung Santoso, M.A., dosen psikometri gw yang mengajarkan mahasiswanya untuk selalu optimis meraih cita-cita dan tidak pernah lelah untuk berharap akan beasiswa). gw merasa, gw mendapat ‘nilai’ dan ‘semangat’ dari seminar ini. Fyi, seminar ini bukanlah seminar yang besar yang dihadiri oleh ratusan orang, seminar ini adalah seminar sederhana yang merupakan bagian dari proses penggalangan dana yang diadakan oleh kakak-kakak angkatan gw di program Magister Profesi Psikologi Klinis UGM (S2). Mereka memerlukan dana untuk pergi ke Kunming, China mengikuti konferensi psikologi sosial internasional. ‘Nilai’ dan ‘semangat’ mereka untuk mencapai hal tersebut sepertinya menular ke peserta seminarnya yang ingin seperti mereka kelak di kemudian hari. Luar biasa. gw senang bisa membantu Ko Liem, Ci Astin dkk untuk mencapai cita-cita mereka. :)

Selain penjelasan mengenai statistik. Di sesi terakhir ada bincang-bincang dan sharing tentang beasiswa luar negeri dari Mas Firman (Manda Firmansyah) dan Pa Agung. Menarik sekali ketika mereka share mengenai pengalaman berharga mereka ketika studi di Amerika dan benua lain.

Tidak banyak orang yang bisa seperti mereka. Mas Manda sendiri ialah seorang mahasiswa biasa fakultas psikologi UGM yang berusaha menjadi luar biasa dengan kerja keras dan keringat yang tidak sedikit. Ketika semester-semester awal dia tu cupu banget, gabisa bahasa Inggris, lalu teman-temannya itu mengenal dia sebagai mahasiswa yang suka jualan lotek (makanan mirip gado-gado) di kampus. Dengan harapan yang besar akan cita-cita, Mas Firman ini merajut mimpinya dengan langkah awal: ‘membuat paspor’. Dan dengan ini ia terpacu untuk mewujudkan cita-citanya untuk merasakan academic atmosphere di luar Indonesia. And.. It’s happened into him. Dia mendapatkan IELSP IIEF Summercourse di CESL, The University of Arizona, AZ, US dan Studenraise DAAD untuk postresearch di Leipzig University & Cologne University. Dia juga bercerita bahwa untuk mendapatkan semuanya itu tidaklah mudah. Kalo sekarang orang melihat “oh, Firman itu sering jalan-jalan ke luar negri, enak yahhhh..”, ya itu yang terlihat dari luar, enak-enak nya saja. Tapi, ini seperti fenomena gunung es menurutnya, karena orang tidak tahu capeknya kerasnya gigihnya untuk mencapai itu semua. Jadi pesan Mas Firman, semua itu bisa dicapai dengan kerja keras, tidak ada yang mudah, kecuali kalo kamu memiliki power yang lain, yaitu orangtua dengan finansial yang kuat.

Hal serupa juga dikatakan oleh Pa Agung. Pa Agung berhasil mendapatkan beasiswa Fulbright ke US untuk mempelajari ilmu pengukuran dan statistik di University of Georgia dengan 3 kali mencoba applying beasiswa tersebut. Dan ini bukan hal yang mudah, 3 tahun dia coba terus, dan akhirnya bisa. Waktu yang tidak sebentar dan pengorbanan yang juga tidak sederhana.

Setelah mendapat sharing dari mereka semua, so, bagaimana dengan gw???!!!
gw dengan yakin menjawab:
“gw juga akan mengikuti jejak mereka, walaupun gw tau jalannya akan tidak mulus dan berbatu”
gw bersyukur untuk semua yang telah gw raih di masa-masa kemarin dan itu menguatkan gw yang sekarang, ayo dong Puji jangan cepat berpuas diri, targetmu masih ada di tangga yang itu, kamu harus kejar.

Dan dengan hal ini gw juga ingin membuktikan (terlebih kepada Mama-Papa) bahwa ada sesuatu yang besar yang bisa dilakukan tanpa menuntut kamu atau orangtua mu harus jadi orang kaya dulu, baru itu bisa terwujud. Terkadang memang kita suka mengeluh atau mendengar orang lain bilang :
“aaa.. gw ga ikutan aaaa.. ga punya duit.”
“mana bisa sekolah ke luar kalo ga ada uang, mau beasiswanya kayak apa juga tetep perlu uang”.
Koq ya kesannya pesimis banget. Lalu, secara implisit kata-kata itu juga bisa berarti:
‘Kalo gw ga punya uang ya gw ga bisa ngapa2in’

Menurut gw itu tidak tepat. gw yakin, kesempatan itu bukan hanya dimiliki oleh orang-orang yang berduit, tetapi kesempatan itu berada di tangan semua orang, tepat dan tidak akan terlambat datangnya. Nah, sekarang yang kita butuhkan ialah sesuatu untuk menjemputnya. Dan itulah yang kita sebut effort.

Oke teman-teman. Semangat mengejar cita-cita mu.. Doakan saya selalu. Tuhan memberkati.

really best regards,
puji wijaya, optimist scholarship hunter

Comments