PKM alias Program Kelelahan Mahasiswa

Hi Folks!
Selamat malam. Hari ini, hari yang baik, dimana gw (akhirnya) bisa memposting sesuatu kembali di blog. Wah senangnyaaaaa.. :) Banyak hal yang membuat gw jadi stuck menulis blog. Mule dari tugas numpuk (salah sendiri kebiasaan gw menunda pekerjaan. Prinsip mengerjakan yang mudah dan menunda yang sulit ternyata suatu prinsip yang salah humhumhum..), besnes dadakan bersama Ms Diaz & Mr Andrew Oey, proyek2 sosial pribadi sok idealis yang agak merepotkan saya akhir2 ini ahahhahahah.. Semuanya menyenangkan di satu sisi dan menyebalkan di sisi yang lain wkkwwkkww.. Ya ya.. Realize that every single moment of our ife are not just 'happy' moment.

Keribetan2 hidup bukan hanya dirasakan gw sendiri. Beberapa waktu belakangan ini gw banyak mendengar keluhan-keluhan dari orang-orang terdekat mengenai hectic dan ribetnya hidup ini. Euuuuuu.. Terkadang gw jadi mikir, walah gmn gw bisa jadi orang yang positif ni kalo orang-orang di sekitar gw aja ngeluh2 molo.. wkkwkwkwkw.. Dari salah banyak alasan yang dijadikan penyebab keluhan. Rekor terbanyak ialah:

"Saya merasa stress karena PKM"

wow. PKM??? Makanan apakah itu???

PKM adalah singkatan dari Program Kreatifitas Mahasiswa. Program ini adalah program bergengsi mahasiswa S1 yang melingkupi penelitian dan pengabdian masyarakat. Teman2 saya banyak yang ikutan karena beberapa alasan, ada yang memang tulus ingin membuat sebuah inovasi, ada juga yang ingin dapet duidnya karena banyak ahhahah.. lalu ada juga yang motivasinya supaya ga ikutan Kuliah Kerja Nyata (KKN), PKM bobotnya bisa dikatakan sama dengan KKN.

Awal semester 5 lalu, gw dan beberapa teman dari fakultas farmasi, psikologi dan manajemen juga mengajukan proposal untuk PKM. Tetapi tidak lolos. PKM milik teman-teman gw banyak yang lolos maju untuk maju ke tahap Provinsi (yang selanjutnya akan diseleksi untuk tahap Nasional dan ke Makassar bulan Agustus ini). Awalnya gw iri dan cemburu dengan mereka, tetapi setelah mengetahui kegiatan mereka, gw bersyukur proposal PKM gw & tmn2 tidak lolos <-- selalu ada keuntungan di tiap kemalangan wkwkwkkwkw..

Mengapa???

Ternyata Program Kreatifitas Mahasiswa ini sungguh2 menguras waktu tenaga dan pikiran (serta emosi). Ada beberapa hal yang gw cermati dalam pelaksanaan PKM yang menjadi sumber masalah:

1. Beda Program Studi - Beda Angkatan - Beda Otak????
Salah satu persyaratan PKM ialah anggota penyusun program harus terdiri dari mahasiswa beda program studi dan beda angkatan. Tujuan utama nya mungkin karena pemerataan dan penyebaran yah. Tapi yang menjadi masalah di kemudian hari ialah orang-orang yang dipersatukan atas nama PKM seringkali menjadi tidak klop. Pas penyusunan proposal kan belum keliatan tabiat masing-masing, pas kerja lapangan hmmmm.. Baru keliatan belangnya. Hal ini terjadi karena beberapa kelompok maksa banget gitu loh masuk-masukin orang cuma supaya PKMnya lolos ke tahap selanjutnya. Yang penting "beda prodi" ato "beda angkatan", belum tentu cocok kan masing-masing orang. Hasil akhirnya??? Program bisa saja selesai, tapi kalo menyisakan badmood di hati masing-masing anggota karena tidak merasa nyaman??? Itu jadi pertanyaan. Jadi maksimal ga mengerjakan programnya??? Jangan2 ujung2nya hanya kerjakan proyek karena ga enak udah dikasih uang sama pemerintah tapi ga bener2 dikerjain karena terlanjur bad feeling sama anggota kelompoknya sendiri.

2. Keluarkan Dana Sekecil-kecilnya
Siapa si yang gak seneng kalo dapet duid? Nah, fenomena tergiur 'kertas bahagia' juga muncul di kegiatan ini. Ketika pembuatan proposal kita akan membuat proposal dengan perkiraan dana yang 'agak' digelembungkan, dengan asumsi, mending lebihan deh daripada kurang. Tetapi, yang jadi masalah ialah ketika dana tersebut cair, kita malah menggunakan dana tersebut sekecil-kecilnya berharap dapet untung. Ya oloh, plis deh, kalo cari duit jgn di PKM atuh.. Kerja komersil aja sekalian.. Hasilnya??? Baik kah??? Maksimalkah??? Kalo pake prinsip ada uang ada barang, otomatis sesuatu dengan pengorbanan kecil akan mendapat sesuatu yang kecil juga kan???

3. Proyek Dosen Bukan Proyek Gw
Seringkali penelitian dan pengabdian masyarakat yang dikerjakan oleh mahasiswa ialah hasil dari kerjaan dosen. Kalo dosen yang memberikan ide, itu mah ga masalah. Tapi, kalo ternyata program tersebut kerjaan dosen, mahasiswa hanya sebagai pelaksanannya?? Ga banget kan. Ini si namanya Program Kreatifitas Dosen, bukan Program Kreatifitas Mahasiswa. Memudahkan di satu sisi, kurang mendidik di sisi yang lain.

4. Presentasi di Tengah Malam
Ini yang masih ga gw ngerti sampe sekarang. Presentasi PKM tahap provinsi ternyata tidak sekeren kedengarannya. Jadwalnya kacrut. Teman gw ada yang dapet presentasi jam 12:05 am. Alasannya: Reviewernya import dari Kota Bandung, udah datengnya telat, pulangnya kecepetan. Akhirnya dia harus kerja ekstra keras sampe mau menjuri PKM sampe subuh2 gitu. Gw mikir, gimana bisa orang exhausted kayak gitu ngereview PKM, ngedengerin presentasi??? Ga habis pikir juga gw, Indonesia memang sedikit yah orang pinternya??? Sampe2 yang menjuri ntu orang ajah???

Nah itu dia beberapa celah PKM yang gw liat dari kacamata gw. Program ini merupakan sarana yang baik untuk perkembangan mahasiswa, namun harus diberi beberapa catatan penting yang mesti dikritisi. Semester depan pun, gw berencana mengajukan proposal PKM dengan 2 teman lain dan gw inginnya sih PKM gw yang ini menjadi PKM yang ideal. Dimana gw menemukan kecocokan dengan teman yang lain, dimana otak dari PKM ini ialah mahasiswa bukan dosen, dimana kita tidak mengorbankan subjek PKM demi mendapatkan uang banyak, dan tentunya kita berharap semoga panitia pelaksana PKM tahun depan bisa lebih sadar dan lebih baik lagi. :)

Tema PKM gw semester depan masih menjadi rahasia si. Ehehehehhe.. Ya kita lihat saja ya perkembangannya yah. Oke. Take care teman2.. Jangan lagi kelelahan karena PKM. Semoga hari mu menyenangkan. God bless.

regards
puji wijaya, calon PKM-ers

Comments