Revealed Story Part 2 : Si Ndut Tiba di Merapi

“aku bete Ci di rumah…”
“eh.. aku dibolehin lho ke Jogja sama Mama”
glekkkkkkkk..
gw surprised dengan SMS dari adek gw. Waaaaaaa.. Apaaaaa????? Dia mau ke Jogja??? Sendiri???? Anak yang makannya banyak itu bakalan nginep di kos gw dalam beberapa hari & gw mendadak jadi tour guide. Oke. Fine. Nice. OMG.

Adek gw, si Ndut (Panggil saja itu) tanggal 28 Dec 2010 – 1 Jan 2011 lalu berlibur ke Jogja. Sebage Cici (kakak perempuan) yang baik hati, menyenangkan dan cantik (janggal semua..) ya gw harus welcome donk. gw merancang sedemikian rupa liburan si Ndut, supaya ga krik-krik & berkesan pastinya.
Rancangan liburan si Ndut pada awalnya penuh dengan olahraga dari hari kedua sampai kelima. Lalu, tidak lupa, kami berhedon-hedon bersama ahahhahaha.. Jarang2 gw bisa makan2 enk di Jogja karena keterbatasan uang jajan, prihatin2 aheyy.. Nah, mumpung ada moment yang pas --> LIBURAN. Alhasil gw memanfaatkan donk.. Gehehhehehehe.. Nah, rencana semula yang aduhai kerennya, berharap merubah perilaku adek gw supaya dy cinta kesehatan dan lingkungan, ternyata gatot alias gagal total. Karena ternyata kami berdua sama2 bangun kesiangan mulu wkwkkwkw.. Rencana jam 6 pagi bangun buat lari pagi, kami bangun jam setengah 8 pagi. Ga asik banget kan masa lari pagi jam setengah 8, koq ya ga pas waktunya. Yaudah de, jadi kami mandi trus langsung mabur untuk jalan-jalan ke lokasi wisata yang sudah dijadwalkan. :D

Dari beberapa tempat yang telah dikunjungi oleh kami, mule dari Kompleks Candi Boko (untuk ketiga kalinya gw ke sini), Taman Sari Water Castle (kedua kali), Benteng Vredenburg (kelima kali), Pasar Beringharjo (ketiga kali) dan Malioboro (kesekian-puluh kalinya gw ke sana). Yang paling berkesan ialah Museum Gunung Merapi di Pakem, Sleman, DIY. Ini pertama kalinya gw ke sana, tapi bukan karena itu aja berkesannya tapi karena Museum ini berbeda dengan museum lainnya. Mari gw ceritakan lebih lanjutnya..

gw pose 'robot gedek' di depan museum

Museum Gunung Merapi terletak di daerah Pakem, Sleman. Pertama kali gw tau museum ini dari koran Kompas. gw cari info tentang museum tersebut dan gw berangan-angan pergi ke sana dan baru kesampean kemaren pas Adek gw dateng ahhahahha.. Jalan menuju ke museum memang agak jauh ya. Karena sign dari papan di jalan juga ga gitu jelas, untung waktu itu gw pergi bareng Icott, yang punya mapping yang bagus. Alhasil kami cuma nanya orang sekali dan langsung ketemu museum nya. :) Museum ini bukan terletak dipusat kota, ingat itu, agak melosok2 desa. Jalannya bagus dan rapih. Namanya aja di desa dataran tinggi, udaranya hmmm.. adem lho! Dan sekalinya nyampe.. Bakalan terkejut dengan bangunannya yang futuristik.. WAWWWWW!!! :)

Ci Fen, Icott & Ndut pegang karcis masup

Kesan pertama pas liat gedungnya. Keren. Ahahahha.. Sangat modern, maklum, museum ini baru dibangun tahun 2009-2010 dan pertama kali dioperasikan Januari 2010. Sangat baru, bukan???? Bangunan museum ini memiliki filosofi yang sama seperti pembangunan bangunan-bangunan di Yogyakarta, bentuknya mirip dengan candi, mengerucut, hal ini menunjukkan bahwa apapun yang dibuat manusia tujuannya adalah ke atas yaitu Tuhan Yang Maha Esa (wuihhhhh dalem.. dalem..). Nah penjelasan lebih lanjut mengenai filosofinya bisa dibaca pada keterangan di dalam museum.

Masuk ke dalam museum ini, akan disambut dengan replika Gn. Merapi yang besar. Masuk2 sudah ada hasrat untuk berfoto-foto ria hahahhhha.. Unik banget. Lalu, kita tinggal ikuti saja arah panah museum ke diorama-diorama dan ruang pameran. Keliling-keliling museum ini kami ditemani oleh Mba Museum Guide yang cantik & pintar. Senangnya. Mbanya ramah dan sabar menjelaskan tentang museum ini yang pastinya tentang Gn. Merapi juga. Mule dari sejarah, mitos, penjelasan ilmiahnya, dan banyak informasi lain mengenai Gn. Merapi. Luar biasa de pokonya. Lalu, yang paling keren, kita bisa liat persebaran gunung api di Indonesia dan dunia, lewat peta elektronik yang bisa dipencet-pencet wohhhoooo.. Lalu, di tengah ruang pameran ada ruangan terbuka yang nantinya akan berfungsi sebagai diorama peraga gempa letusan gunung berapi. Di sana akan ada replika gunung berapi yang akan mengeluarkan gas solfatara beneran dan jembatan bergoyang. Wow.. Sayangnya diorama ini belum jadi, masih dalam tahap pembuatan, jadi tahun depan bisa ni datang ke sini lagi dan mencoba diorama peraga tersebut. WOW. :)

diorama yang sedang dalam pengembangan

Seperti museum pada umumnya, di sini juga kita bisa melihat berbagai barang peninggalan kantor badan pemerhati keaktifan Gn. Merapi di Yogyakarta. Ada komputer jadul, ada seismometer jadul, ada termometer jadul, lengkap de.. Trus, kita juga bisa lihat beberapa contoh material bebatuan yang keluar dari perut Gn. Merapi dan gunung-gunung api di Indonesia.

poster ini ceritain tentang tindakan pencegahan

Huuhuhuhuyyyy.. Kalo penasaran, coba de ke sana, recomended lho. Tiket masuknya ga mahal lho cuma 3000 rupiah aja. Parkir untuk motor 1500 rupiah. Info lebih lanjut bisa ke mbah google. xixixiixixi..
Ohoohooh.. Sekian laporan liburan si Ndut.

:D

Comments